YOGJAKARTA-Dalam rangka memperingati Hari Sumpah pemuda Badan Kebudayaan Nasional Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mempersembahkan pagelaran wayang kulit Virtual semalam suntuk dengan Dalang Ki Seno Nugroho dari Yogjakarta yang membawakan lakon berjudul “Sirnaning Pedhut Ing Ngamarta” Pagelaran Wayang kulit secara virtual digelar di Pendapa Ki Seno Nugroho, Di desa Gayam, Argosari, Sleman-Yogjakarta, Selasa,27/10/20.
Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2020 kali ini Mengusung tema ” Kuatkan Semangat Gotong-royong dan Optimisme Pemuda Mengatasi Pandemi Covid-19 Untuk Indonesia Bersartu. Nampak Hadir pengurus PDI P sekaligus Ketua Badan Kebudayaan Nasional PDIP Arya Bima dan pengurus PDIP Yogjakarta turut menyaksikan langsung Pagelaran wayang kulit semalam.
Guna menghindari penyebaran virus corona, Pagelaran wayang kulit tetap memperhatikan protokol kesehatan, setiap penonton dan kru yang melewati pintu masuk di cek suhu tubuhnya terlebih dahulu menggunakan alat Thermogun, panitia juga menyediakan tempat cuci tangan dan Handsanitizer.
Ditemui disela pagelaran, Aria Bima, Ketua Badan Kebudayaan Nasional PDIP menjelaskan, kegiatan ini kami persembahkan untuk Indonesia, khususnya para pemuda Indonesia agar tetap semangat menghadapi pandemi, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengenang sejarah bahwa Kita ditahun 1928 pernah berikrar untuk satu bangsa dan satu bahasa Indonesia, dan selamanya akan menjaga ikrar yang sangat sakral ini, terang Politisi PDIP ini.
Pagelaran wayang kulit dengan Lakon Sirnaning Pedhut Ing Ngamarta semakin menarik dengan hadirnya 4 bintang tamu artis dan Pelawak papan atas, yaitu Cak Lontong, Marwoto, Akbar, dan Tato yang menambah memeriahnya pagelaran wayang kulit semalam.
Pagelaran wayang kulit Ki Seno Nugroho oleh PDIP ini disiarkan secara langsung (Live streaming) di Chanel Youtube Dalank Seno, dan disaksikan lebih dari 133 ribu kali pemirsa diseluruh Indonesia.

Pesinden dan Kru melakukan cek suhu tubuh sebelum pentas.
Sirnaning Pedhut Ing Ngamarta atau kalau diartikan secara bebas adalah Musnahnya segala permasalahan di Negeri Ngamarta. Di ceritakan Prabu Punto Dewo raja di Ngamarta bersama ke 4 Saudaranya Werkudara, Janaka, Nakula dan Sadewa (Pandawa Lima) sowan ke Padepokannya Ki Semar Bradanaya di Karang kadempel, Puntodewa menceritakan bahwa saat ini Negeri Ngamarta sedang dirundung masalah yang sangat rumit, banyaknya orang yang sengaja membuat kisruh dan merusak tatanan dengan membuat hura-hara yang tujuannya untuk melengserkan raja Ngamarta. Semar sebagai sesepuh dan penasihat negara menyarankan untuk menindak tegas para perusuh dan musuh negara agar tidak berlarut-larut dan berkembang permasalahan negara Ngamarta.
Melihat keadaan genting para ksatria Ngamarta dan para pemudanya bersatu padu melawan para musuh dan perusuh negara Ngamarta, Ksatria Ngamarta yang turun langsung membasmi musuh negara diantaranya Garut Kaca yang bisa terbang simbol Pasukan Angkatan Udara, Antarejo yang bisa Amblas bumi simbol Pasukan Angkatan Darat dan Antaseno yang mampu berjalan diatas air simbol Pasukan Angkatan laut bersama pemuda Ngamarta bersatu padu melawan musuh negara, dengan restu para sesepuh dan Raja Ngamarta akhirnya para pemuda mampu mengalahkan dan mengusir musuh dari negara Ngamarta, Negara Ngamarta kembali menjadi aman, tentram dan sentosa.
Selamat Hari Sumpah Pemuda 2020 Semoga Pandemi Covid-19 cepat berlalu, teruslah maju, dan damailah Indonesiaku.

Resi prawiro
29 Oktober 2020 at 9:00 am
Semangat pemuda jangan sampai kendor
Ludvi Agus
15 November 2020 at 5:08 pm
Sip