Bojonegoro-com – Rencana pemerintah Indonesia mengembangkan Solo Vallei Werken menjadi saluran induk irigasi sejauh ini sudah sampai pada titik perencanan Detail Desain, maka untuk lebih mematangkan proses perencanaan Kementrian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo dan difasilitasi Bakorwil Bojonegoro menyelenggarakan Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM 1) dengan mengundang dinas-dinas terkait di 3 kabupaten yang wilayahnya dilalui lahan Solo Vallei, yaitu Kabupaten Bojonegoro, Tuban dan Lamongan, kegiatan PKM 1 diselenggarakan di Aula Bakorwil, jalan Pahlawan no 5 Bojonegoro, Kamis 10/06/2021.
Kepala Bakorwil Bojonegoro, Dr. Ir Dyah Wahyu Ernawati MA menyampaikan jika rencana pengembangan Lahan Solo Vallei terealisasi akan menjadi sangat penting guna keberlangsungan pengairan pertanian dan pengendali banjir, sekaligus akan menjadi Multi efek untuk kemajuan ekonomi masyarakat. Terlebih jika rencana pembangunan Jalan tol di atas lahan Solo Valley bisa terwujud, maka Bakorwil disini hadir memfasilitasi dinas terkait untuk menggunakan gedung bakorwil guna kebaikan bersama.
Lebih lanjut Kepala Bakorwil mengatakan, Program pengembangan Solo Vallei akan bisa segera dieksekusi jika pemerintah daerah sudah benar-benar siap, maka Bakrowil bertugas mendorong pemerintah kabupaten agar ikut aktif agar pembangunan lahan Solo Vallei segera terealisasi.
Sementara itu wakil dari Direksi Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, M Agil menyampaikan, menjadi tanggungjawab dan kewajjban BBWS mensuksekan program pemerintah agar Pemanfaatan dan penggunaan air menjadi prioritas kebutuhan masyarakat. Maka PKM ini bertujuan mengetahui respon dan jaring pendapat masyarakat untuk kelangsungan pembangunan Solo Vallei.
Diakhir sesi Abdullah selaku konsultan perencanaan memberikan pemaparan terkait pengembangan Solo Vallei, menurut Abdullah, Lahan Solo Vallei sebagai lahan tidur mestinya memiliki potensi yang sangat besar bagi kelangsungan hidup orang banyak Rencana pengembangan Solo Vallei mampu menambal sulam permasalahan kebutahan air, baik irigasi atau air baku, dan tujuan sektor ekonomi lainnya.
Solo Valleo Werken memiliki Potensi dan manfaat diantaranya adalah sebagai Bangunan Pengendali banjir, saluran irigasi induk, penampungan air baku dan solusi untuk kekeringan, dan yang terakhir adalah tentang wacana transportasi darat jalan tol terintregasi yang menghubungkan Kota Bojonegoro. Tuban dan Lamongan.

M Abdullah, Saat memaparkan Perencanaan Solo Vallei Werken
Lanjut Abdullah dalam pemaparannya, potensi lahan pertanian  di sepanjang lahan Solo Vallei seluas 180 ribu ha, pemerintah Belanda di tahun 1898 sudah membuat Produk desain Solo Vallei dengan tujuan dari awal untuk rencana pengendalian banjir dan Saluran induk Irigasi.
Adapun Konsep Solo Vallei yang digagas oleh pemerintah Belanda berdasarkan pertimbangan geografis saat musim penghujan, daerah hilir terkena banjir dan saat musim kemarau terjadi kekeringan.
Pertemuan Konsultasi Masyarakat menjadi penting dan bagian dari proses perencanaan desain detail pengembangan Solo Vallei, dan PKM 1 ini sekaligus sarana bagi warga untuk ikut menentukan apakah proyek pengembangan Solo Vallei mendesak segera dibangun atau tidak, maka peran Peserta PKM menjadi Point penting untuk kelanjutan pengembangan Solo Vallei, papar Abdullah.
Dalam sesi diskusi dan tanya jawab, peserta PKM 1 mayoritas menyampaikan dukungannya atas rencana pengembangan Solo Vallei, dengan alasan kebutuhan pasokan air untuk lahan pertanian sangat dibutuhkan, seperti yang disampaikan perwakilan dari Kecamatan Kepohbaru, Sigit Margianto, yang sangat antusias menyambut program pengembangan Solo Vallei Werken, Dengan tegas beliau menyatakan kecamatan Kepohbaru sangat siap membantu merealisasikan pembangunan Solo Vallei.
Acara PKM 1 berlangsung tertib, dan tetap mengedepankan protokol kesehatan dengan memberlakukan 3M, Menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker.
