Bojonegoro.com – Baru setahun berdiri BumDes Usaha Bersama Milik Desa Kalitidu, kecamatan Kalitidu kabupaten Bojonegoro mulai menggeliat mengembangkan usaha olahan pisang ulin menjadi makanan kecil atau camilan dengan bermacam varian.
Kepala desa Kalitidu, Imam Mawardi, menceritakan, dasar dari dipilihnya pisang ulin untuk dijadikan usaha BumDes adalah mengingat banyaknya varietas pisang yang ada di Desa Kalitidu, Hampir semua warga memiliki pisang di pekarangan atau lahannya, total ada sekira 4 hektar lahan milik warga yang ditanami pisang, berdasarkan potensi tersebut kami pihak Pemerintah desa beserta BUMDes mencoba berinovasi mengolah beragam camilan unik berbahan dasar pisang ulin, jelas Imam. Selasa, 11/01/2021
“Dengan memanfaatkan dana Bantuan Keuanhan Khusus (BKK) dari ibu Bupati sebesar Rp. 40 juta kami gunakan untuk peningkatan tenaga kerja warga, dan menggandeng salah satu waega yang sudah berpengalaman di dunia UMKM, maka kami sepakat untuk membentuk usaha bersama dan berpikir untuk pengembangannya, ujar Kades Imam.
Setelah berjalan satu tahun produksi camilan dari bahan pisang ulin ini mampu meraup omset sebesar 12 juta perbulannya, saat ini
pemasaran ptoduksi camilan olahan pisang ulin milk BumdDes Usaha bersama masih di wilayah Kalitidu dan sekitarjya, dan untuk promosi kami luncurkan di beberapa SKPD dan Alhamdulillah mendapatkan respon yang baik, Ujar Imam.
Ditanya awak media apa kendala dan harapan kedepannya, Kades Kalitidu ini menjelaskan kendala terbesar adalah pemasaran, selain itu kurangnya tenaga kerja saat mengalami peningkatan pesanan.
Untuk kendala pemasaran kami terus melakukan upaya – upaya agar Ptoduksi camilan kami lebih dikenal oleh masyarakat luas, untuk itu dalam waktu dekat ini akan ada toko atau semacam outlet untuk memasarkan produk kami, rencananya akan kita tempatkan di sekitar pasar Kalitidu, jelasnya.
“Kami juga melakukan upaya pendekatan kepada berbagai pihak baik instansi atau pengusaha untuk dilakukan kerja sama, jelas Imam.
Adalah Susi Liniswati pelaku usaha UMKM yang sudah cukup berpengalaman yang digandeng BumDes untuk ikut menggerakkan dan mengembangkan usaha olahan pisang ulin berupa beragam camilan lezat khas Desa Kalitidu.
Menurut Susi, untuk produksi olahan berbagai macam varian camilan seperti keripik pisang ulin, jenang dodol pisang ulin, kerupuk kulit pisang ulin hingga sale pisang ulin kami membutuhkan 10 tundun pisang ulin, ungkap Susi.
Lanjut Susi, untuk keripik pisang ulin 25 hari baru bisa diolah dan rasanya manis gurih, sedangkan kulitnya bisa diolah juga untuk kerupuk, sedangkan daging pisang lainnya bisa diolah menjadi dodol hingga sale,”
Harga yang ditawarkan untuk berbagai ragam varian camilan pisang ulin ini relatif mura, keripik pisang ulin dihargai Rp.10.000 ukuran 120 gram, jenang dodol pisang ulin seharga 15.000 – 25.000 rupiah, kerupuk kulit pisang ulin Rp. 5.000 hingga Rp. 10.000. Serta sale pisang ulin seharga Rp. 15.000 untuk ukuran 2 ons.
“Dahulu pisang ulin satu tundun hanya dihargai Rp. 15.000, kini setelah diolah menjadi produk camilan bisa meraup 100 ribu rupiah lebuh, ungkap Susi.
