Bojonegoro.com – Kebocoran minyak mentah di jaringan pipa distribusi distrik kawengan milik Pertamina, dari lapangan minyak di Desa Banyu Urip, menuju ke MOS Menggung Cepu yang terjadi Dusun Ngelo, Desa Tambakromo, Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, disebut oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat berpotensi menimbulkan kerusakan lingkungan.
Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian Pencemaran Air, Tanah dan Udara DLH Bojonegoro, Tuti Prangmiatun mengatakan, fluida (segala zat yang dapat mengalir) minyak mentah atau lantung mempunyai kompisisi zat yang berbahaya bagi lingkungan hidup.
Secara umum, kebocoran minyak mentah berpotensi mempunyai dampak yang berpotensi menimbulkan kerusakan lingkungan,” katanya kepada Bojonegoro.com, Senin (20/09/2021).
Kendati untuk menentukan seberapa besar dan kecilnya dampak kerusakan lingkungan yang ditimbulkan harus terukur secara ilmiah melalui uji laboratorium, tambah Tuti.
Disebutkan, sejumlah komponen minyak mentah merupakan zat yang bisa menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan. Seperti sulfida terlarut, hydrocarbon, amoniak, dan H2S.
“Misal tanaman jagung kena itu ya lama-lama bisa mati,” terang perempuan lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) itu.
Menurut Tuti, jika prosedur tetap (Protap) teknis sudah dilakukan oleh Pertamina, pihaknya menilai sebetulnya cukup aman untuk lingkungannya. Pihaknnya akan segera melakukan kroscek ke lokasi, namun menunggu surat masuk dari Pertamina.
“Nanti kalau surat dari Pertamina sudah masuk kami, akan kami kroscek ke lapangan. Apakah sudah bersih dan aman untuk lingkungan atau belum. Jika belum nanti ada tindakan selanjutnya,” pungkasnya.
