Bojonegoro.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro berkoordinasi dengan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) terkait flare di lapangan Banyuurip yang membesar. Pada Sabtu 18 September 2021 kemarin, flare sudah normal kembali.
Kepala Bidang (Kabid) Tata Lingkungan, DLH Kabupaten Bojonegoro Erna Zulaikhah mengatakan, pihaknya langsung merespon adanya keluhan warga terkait flare yang membesar di Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam.
“Info yang kami peroleh, ini kegiatan maintenance peralatan. Ada kelebihan air dan udara yang harus diinjeksikan ke tanah. Sehingga ada kejadian yang tidak biasanya,” katanya, Sabtu (18/9/2021).
Kedepannya, lanjut Erna, pihak DLH mengimbau EMCL agar sebelum kegiatan maintenance terlebih dulu memberitahukan ke DLH serta ke warga sekitar agar masyarakat waspada.
“Dan kegiatan maintenance peralatan agar dilakukan siang hari agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat di malam hari,” terangnya.
Sementara itu, Humas dan Juru Bicara EMCL Rexy Mawardijaya menegaskan flar sudah normal kembali. Pada pengambilan gambar pada Sabtu (18/9/2021) pukul 16.00 WIB, sudah tampak flare normal. “Kegiatan pemeliharaan alat produksi sudah selesai hari ini. Kondisi flare saat ini sudah kembali normal,” terangnya.
EMCL, lanjut dia, telah berkoordinasi dengan DLH Bojonegoro terkait hal ini dan mengkonfirmasi bahwa kegiatan pemeliharaan alat produksi yang dilaksanakan telah sesuai dengan aturan teknis dari ESDM dan tidak melanggar AMDAL.
“Kegiatan tersebut diperlukan EMCL untuk memastikan keandalan operasi dan keselamatan masyarakat, pekerja, dan lingkungan sekitar,” terangnya.(nn/kominfo)
