bojonegoro.com – Nunggak Semi Manunggaling Rasa Ucap lan Laku Tema yang diusung dalam rangkaian Festival Samin 2023 yang ke 7, Kegiatan berlangsung di Balai Budaya Samin di Dusun Jepang Desa Margomulyo Kecamatan Margomulyo kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Sabtu 5/8/2023.
Ngangsu kawruh yang ke 7 terasa berbeda dari tahun – tahun sebelumnya tanpa kehadiran sesepuh Samin yaitu mbah Harjo kardi. Dikarenakan beliau telah tutup usia beberapa bulan lalu.
Hadir dalam kegiatan camat Margomulyo. Kepala Desa Margomulyo, Ketua Pengadilan Agama, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Pemerhati Samin, Siswa Siswi, SD, SMP Negeri Margomulyo, Siswa siswi SMA Negeri Ngraho, Mahasiswa ISI Jogja, Dosen ISI Jogja, Kange Yune Bojonegoro, dan semua Sedulur Sikep Samin di Jawa timur.
Ngangsu Kawruh Nunggak semi Manunggaling Roso Ucap lan Laku adalah sebuah pesan dari Mbah Harjo Kardi sebelum meninggal, mengandung arti dan harapan anak cucu Samin jangan sampai punah, harus terus dijaga keberlangsungannya, terus berkembang dan bersemi.
Bambang Sutrisno putra Mbah Harjo Kardi menyampaikan, “ Ini adalah sebagai bentuk penghormatan kepada Sesepuh Samin yang telah kapundut (Meninggal) Nunggak semi artinya menjaga kelangsungan hidup masyarakat Samin agar tetap terjaga, meskipun para sesepuh sudah meninggal, harus diteruskan atau dijaga sama yang muda agar tidak punah,” jelasnya.
“Kita harus menyatukan rasa ucap dan laku. Terutama pikiran yang kita tata, setelah kita berpikir dan diucapkan, setelah itu harus diwujudkan dalam sebuah prilaku, jadi kalau itu sudah diterapkan menyatu dan manunggal, maka secara otomatis sudah mendarah daging dengan jiwa kita,” Pungkasnya.

Duta pariwisata Paguyuban Kange Yune Bojonegoro (PKYB) turut memeriahkan Festival Samin ke 7
Sementara itu camat Margomulyo Dyah Enggarini Mukti, SE, MM menyampaikan Samin adalah warisan budaya yang harus dijaga, ini adalah kearifan lokal (Local wisdom) yang sangat membanggakan yang mampu memberi banyak inspirasi pada banyak orang, ajaran dan budaya Samin mampu bertahan di era modern adalah seperti sebuah miracle (Keajaiban), semua itu tidak akan mampu berjalan dengan baik hingga saat ini jika penganut ajaran Samin tidak menjalankan dengan baik dan penuh ketaatan, ungkapnya.
