Bojonegoro.com – Pengisial awal atau impounding Bendungan Gongseng sesuai timeline di minggu kedua September, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah resmi menekan sirine tanda dimulainya pengisian awal waduk di Bendungan Gongseng, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro. Rabu, 22/09/2021
Hadir dalam acara adalah Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Forkopimda, Dandim 0813, Kapolres yang diwakili Wakapolres, DPRD, Kajari, kepala OPD, tokoh masyarakat serta tamu undangan dengan mematuhi protokol kesehatan dengan ketat.
Kepala BBWS Bengawan Solo Agus Rudyanto dalam sambutannya menyampaikan, pembangunan Bendungan Gongseng melewati perjalanan dan proses panjang untuk menjamin keamanan. Agar bisa segera dimanfaatkan untuk masyarakat.
“Penutupan pintu konduit merupakan tahap awal pengisian waduk. Diharapkan dalam waktu lima bulan ke depan, tampungan Bendungan Gongseng telah penuh sampai melimpas pada spillway. Dan segera dapat dimanfaatkan masyarakat Bojonegoro.”
Adapun manfaat Bendungan Gongseng untuk irigasi seluas 6.191 hektar, penyediaan air baku 300 liter/detik, konservasi pariwisata, reduksi banjir hingga 133,27 m³/detik, serta berpotensi untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,7 mega watt.
Pemenuhan manfaat dapat dipenuhi dari Kapasitas tampungan total 22,43 juta m³ yang berada di daerah genangan seluas 390 hektar.
“Pengerjaan Bendungan Gongseng mulai 2013. Direncanakan selesai 2021 dengan biaya Rp 574 miliar sumber dana APBN. Saat ini progres 94 persen. Bendungan Gongseng memasuki tahap akhir pengerjaan, sehingga pengisian awal menjadi salah satu syarat pengoperasian,” papar Agus.
Lebih lanjut, BBWS Bengawan Solo tetap berkomitmen dengan Pemkab Bojonegoro dalam penyediaan air. Ke depannya akan melalui Bendungan gerak Karangnongko agar masyarakat Bojonegoro melimpah airnya.
Sementara itu Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah mengatakan, sudah tepat jika perhatian pemerintah pusat terhadap penyediaan dan pengendali.
“Sebab jika penyediaan saja bisa over suplai artinya terjadi banjir. Pengendali sekaligus me-manage ketersediaan air,” terang Bupati Anna.
Masih dalam sambutannya Bupati memyampaikan, Bojonegoro juga memiliki migas. Dengan adanya Bendungan Gongseng, seimbang antara kebutuhan migas dan juga kebutuhan air. Serta bisa mengairi beberapa kecamatan. Oleh sebab itu, selain sumber daya alam, sumber daya pertanian sesuatu yang tidak dapat dihindari. Salah satu kebutuhannya adalah air.
“Maka atas nama Pemkab Bojonegoro, tidak hentinya saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat yang hari ini pelaksana adalah BBWS atas terselesainya Bendungan Gongseng.”
Bojonegoro juga merupakan lumbung pangan nomer tiga. Harapannya, dengan keberadaan Bendungan Gongseng, produksi tanaman pangan dapat melebihi kabupaten lain. [cs/]
