Bojonegoro.com – Pameran UMKM dari Solo diawali dengan Pembukaan gelaran Java in Paris di jalanan Rue de Rivoli, Anggun penyanyi asal Indonesia bersama 28 penari asal Keraton Solo. Pagelaran itu sukses menyita perhatian dengan memukau warga yang memadati jalan tersebut.
Dari 28 penari yang pentas mengiringi Anggun di Paris itu, ada satu penari yang memilki darah Bojonegoro, dia adalah Septiana Pramuda Wardhani Karsaningtyas, Tyas begitu panggilan akrabnya adalah penari profesional yang menggeluti tari tradisional sejak kecil.
Tyas adalah salah satu dari ribuan penari yang beruntung karena terpilih menjadi duta budaya Wali Kota Solo melakukan pagelaran ke Paris, dimana Dr Eko Supriyanto atau lebih dikenal dengan EkoPece dosen tari ISI Surakarta sekaligus Koreografer komdang yang menyeleksi dan mengajak Tyas untuk ikut gabung dalam garapan tarian mantan penari latar Penyanyi Madonna ini
Gadis manis berzodiak Libra ini adalah putri dari pasangan Yonathan Joko Pramono dan Yuli Karsanti, Lahir di Solo, 27 September 1998. Tyas memang terlahir dan tumbuh besar dari keluarga seni, Darah seni mengalir dari Ayahnya yang seorang penyanyi keroncong.
Ditemui di rumahnya di kelurahan Mojosongo, kec Jebres Surakarta Tyas baru saja pulang dari Paris Perancis menyapa awak media bojonegoro.com “Baru tadi pagi nyampe Solo,” ucap Gadis Manis ini, Sabtu, 11/06/2022.
Lalu bagaimana ceritanya Tyas disebutkan memiliki darah Bojonegoro, kalau dirunut kebelakang, leluhur Tyas adalah Raden Wiropati Tumenggung dari Keraton Surakarta yang melakukan perjalanan yang akhirnya menetap di Bojonegoro, saat ini makamnya ada di Desa Banjarsari, kecamatan Trucuk Bojonegoro, Buyutnya adalah Raden Winoto Djoko Sundoro, Pejabat Perhutani Bojonegoro dimasanya, serta mendiang Raden Soedjoko Rahardjo seorang dalang yang pernah menjabat menjadi ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Bojonegoro 4 periode d ttahun 1990-2006 adalah kakek Tyas. Jadi tidak mengherankan jika anak bungsu 2 bersaudara ini darah seninya sangat kental mengalir ditubuhnya.
“Saya memang lahir, tumbuh dan besar dari keluarga dan lingkungan Seni, bapak, ibu, budhe, pakdhe, Sepupu dan kakek nenek saya seorang seniman semua,” tutur Tyas.
Disinggung bagaimana perasaannya memiliki pengalaman menari bersama Anggun, Tyas menjawab ini adalah pengalaman yang sangat luar biasa, tidak hanya karena pentas bersama mbak Anggun, namun juga menjadi sangat spesial karena saya dan kawan kawan diberi kesempatan memamerkan budaya adiluhung Indonesia di Eropa, di hadapan masyarakat luar negeri.
“Antusias dan sambutan masyarakat di Paris sana sungguh luar biasa, itu yang buat kami terharu dan merasa sangat bangga, karya Anak Bangsa diterima di manca negara,” ungkap Tyas.
Dalam kesempatan ini saya ingin berterima kasih kepada bapak wali kota Solo, Mas Gibran Rakabuming, juga kepada Mas Eko Supriyanto yang telah memberi saya kepercayaan membawakan tarian karya beliau di Paris kemarin, tuturnya
Tidak lupa Tyas berpesan kepada generasi muda, anak milenial untuk mencintai dan bangga akan budaya Indonesia karena itu adalah identitas bangsa,
Bagi Nitijen yang ingin mengenal lebih dekat sosok penari manis ini bisa berselancar di IG @tyasspwk
Tyas saat ini masih mengenyam pendidikan di Institut Seni Indonesia (ISI) – Surakarta, Semester akhir Fakultas Tari dan sedang sibuk mempersiapkan tugas akhirnya, Tyas berdomisili di Mojosongo, kecamatan Jebres, Surakarta Jawa tengah.
” Saya ingin menjadi penari yang mendunia, seperti Mas Ekopece penari idola saya, menjadi penari adalah pilihan hidupnya sejak kecil,” ucap Tyas.
Kedepannya Tyas ingin memiliki sangar tari sendiri, mengenalkan tari tradisi dan mengajar anak anak mencintai budaya Indonesia, khususnya tari Jawa, setelah lulus dari ISI kalau ada kesempatan saya ingin melanjutkan ke S2, saya Ingin mengabdikan saya menjadi Dosen di ISI Surakarta, ungkapnya.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya kerja sama Pemerintah Surakarta dan Paris Perancis melakukan kerjasama, dan Gibran Rakabumi Raka selaku walikota Surakarta membawa misi mengenalkan produk dan budaya ke Paris, dimana ratusan produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dari Solo menggelar Pameran di Le BHV Marais, salah satu Department store terbesar di Perancis, bagian dari jaringan Galeries Lafayette.
Ratusan UMKM dari Solo ini menembus pasar Eropa setelah melewati proses kurasi tim di Paris, Pameran berlangsung mulai 8 Juni hingga 17 Juli 2022
Dalam pembukaan pagelaran itu Anggun C Sasmi sukses menyinden untuk kali pertama di Kota Paris, Prancis, pada Rabu 8 Juni 2022
Diiringi gamelan dan 28 penari yang berasal dari Keraton Surakarta, Jawa Tengah (Jateng), Anggun tampil dalam pembukaan gelaran Java in Paris di jalanan Rue de Rivoli.
Rue de Rivoli sendiri merupakan sebuah jalan yang terletak di jantung Kota Paris. Jalan ini terkenal sebagai commercial street dengan berbagai toko dari sejumlah merek fesyen terkemuka dunia.
