Bojonegoro.com – Subdit Seni, Budaya, dan Siaran Keagamaan Islam Direktorat Penerangan Agama Islam Kemenag melakukan pembinaan kompetensi bagi ratusan penyiar agama Islam di Jawa Timur (Jatim). Kegiatan yang dikemas dalam Pembinaan Kompetensi Penyiar Agama Islam (PKPAI) ini dilaksanakan di Hotel Mercure, Surabaya, Senin, 14/03/2022.
Kabid Penaiszawa Kanwil Kemenag Jawa Timur, Mufi Imron Rosyadi menyatakan, kegiatan ini akan dilakukan selama 3 hari guna peningkatan kompetensi ini diikuti perwakilan penyiar dari 38 kabupaten/kota se-Provinsi Jatim.
“Total peserta 126 penyiar. Ada dua peserta perwakilan tiap kabupaten/kota, peserta dari Kanwil Kemenag Jatim, dan peserta pusat,” ungkap Imron.
Pembinaan kompetensi ini merupakan salah satu cara penyemaian moderasi beragama di tengah masyarakat. Imron berharap, alumni pembinaan akan menjadi generasi milenial yang moderat.
Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur (Jatim), Husnul Maram hadir dalam pembukaan Pembinaan Kompetensi Penyiar Agama Islam (PKPAI) Provinsi Jatim di Hotel Mercure, Surabaya, Dalam sambutannya di hadapan ratusan penyiar se-Provinsi Jatim, Husnul menyampaikan adanya praktik moderasi beragama dalam kehidupan Nabi Muhammad Saw.
“Moderasi beragama sudah dicontohkan Nabi kita, Muhammad Saw. Moderasi beragama juga dicontohkan pemimpin agama di dunia. Agama apa pun sudah memberikan contoh bagaimana penerapan moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Husnul.
Salah satu praktik moderasi beragama yang dicontohkan Nabi Muhammad, lanjut Husnul, adalah sikap saling menghormati meski berbeda agama. Termasuk di dalamnya menghormati cara beragama dan tempat ibadah umat agama
“Kemenag ingin menciptakan penyiar agama Islam dari generasi muda milenial sekaligus mengembangkan serta meningkatkan moderasi beragama melalui penyiar. Kemenag secara konsisten membina dan meningkatkan kompetensi penyiar dari berbagai media cetak dan elektronik,” tegasnya.

Penyiar Peserta pembinaan berfoto bersama
Tyas Ambar salah satu peserta dari Bojonegoro menyampaikan rasa bahagianya bisa mendapatkan kesempatan baik ini bersama rekan penyiar yang lain untuk menimba ilmu di sini, semoga bermanfaat dan bisa kami implementasikan saat bertugas, ungkap Tyas.
Sementara itu, Analis Kebijakan pada Seksi Siaran Keagamaan Islam Direktorat Penerangan Agama Islam, Nur Kumala Dewi menyebut serangkaian kompetensi yang diberikan dalam kegiatan ini. Selain dari unsur Kemenag, narasumber kegiatan juga berasal dari Majelis Dzikir Hubbul Wathan, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), dan praktisi media.
“Tidak hanya wawasan, kita juga memberikan materi teknis seperti peningkatan kemampuan public speaking, speak beyond limitation, know more about sosial media, dan conten creator,” terang Dewi. (*)
