Bojonegoro.com – Paguyubapan Penangkar Pedagang Penghobi Burung Bojonegoro atau P42B mengeluhkan kondisi dimana selama pandemi yang telah berlangsung selama 1 tahun lebih ini membuat semua kegiatan penghobi burung menjadi terganggu, praktis selama masa pandemi, penghobi burung khususnya Lomba Burung atau gantangan tidak menyelenggarakan kegiatan sejak pertama Pandemi Covid 19.
Kondisi yang tidak menentu ini menjadikan keprihatinan ketua P42B Bojonegoro, Priyono untuk bersuara, ditemui di rumahnya jalan MH Thamrin No 40 Bojonegoro, Pak Pri menyampaikan kepada awak media bojonegoro.com kegundahan hatinya dengan belum adanya kejelasan terkait Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk pelaksanaan lomba burung, maka saya membuat surat terbuka di Sosial media Facebook itu berharap satgas Covid atau dinas terkait ada yang menjawab atau memperhatikan, kasihan teman teman yang menggantungkan nasibnya pada gantangan burung, ungkap Priyono. Senin, 03/05/2021.
Maka pada kesempatan ini saya mohon kepada satgas Covid 19 Kabupaten dan pihak atau dinas terkait agar bisa memberi pencerahanan, apa yang mesti kami lakukan, dan bagaimana jelasnya bentuk SOP Gantangan Burung.

Surat terbuka yang ditulis Priyono di akun Facebooknya.
Ketua P42B ini juga mempertanyakan perlakukan yang berbeda dari pamengku kebijakan, saya melihat di masa new normal, Bupati mendorong masyarakat untuk kembali melakukan aktifitas di sektor ekonomi tentunya dengan prokes agar ekonomi bisa tumbuh lagi, sementara kami akan mengimplementasikan itu di lomba burung menjadi terkendala karena terbentur ijin.
Kami bukannya tidak mau membantu program pemerintah untuk memutus rantai penyebaran Covid -19, kami siap untuk itu, namun kami dan keluarga juga butuh makan dengan menggantungkan pada lomba burung, jelas Priyono.
Ditanya awak media apa yang diinginkan oleh Penghobi Burung, Priyono menyampaikan, pertama standar operasional prosedur untuk gantangan burung itu bagiamana dan kalau memang belum ada, mohon segera dibuatkan, kami siap menjalankan sesuai prokes dan SOP agar kami segera bisa juga mendapatkan rejeki dari penyelenggaran lomba burung, dan dengan adanya kejelasan SOP kami menjadi tidak was-was saat mengadakan lomba.
Jadi mohon perhatian dari pihak dan dinas terkait untuk memperhatikan nasib warga Bojonegoro yang hidupnya bergantung pada lomba burung atau gantangan.
Kami masih berharap bisa mengadakan lomba lagi, agar bisa menggairahkan ekonomi di sektor yang berkaitan dengan dunia burung dengan segala varian dan turunannya, pungkas Priyono.
