Bojonegoro.com – Pesilat Persaudaraan Setia Hati Terate Cabang Bojonegoro – Pusat Madiun, Mohammad Sidiq, berhasil menjadi juara tiga dalam ajang Kompetisi Olahraga Siswa (KOSN) jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tingkat Nasional.
Sebelumnya, Sidiq mendapatkan juara satu dalam KOSN tingkat Provinsi Jawa Timur, mewakili SMK Negeri Purwosari, Kabupaten Bojonegoro. Raihan itu merupakan tiket baginya dalam melanjutkan kompetisi di tingkat nasional. Mewakili SMK yang sama dimana ia menimba ilmu sebagai pelajar kelas XII.
“Alhamdulillah, disyukuri dulu, walau baru bisa juara tiga tingkat nasional,” katanya kepada Bojonegoro.com, Sabtu 25/09/2021.
Capaian juara tiga tersebut, menurut Sidiq dijadikan cambuk untuk meraih prestasi lebih baik lagi di ajang kompetisi cabang olahraga pencak silat yang ditekuninya. Khususnya saat ini ia berlomba dalam kategori Pencak silat seni tunggal. Masih dalam pandemi ini, kegiatan yang diikutinya berupa kompetisi KOSN Cabor Pencak Silat secara virtual.
“Latihan masih rutin, tiga kali seminggu minimal. Supaya selalu siap saat dibutuhkan sewaktu-waktu,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu pelatih PSHT Cabang Bojonegoro, Agus Taufik Isdianto, yang turut membina Sidik menilai bahwa stamina Sidik masih kurang maksimal. Namun, pria yang akrab disapa Dian ini memaklumi. Lantaran kondisi psikis Sidiq sedang tidak stabil saat berlatih, karena belum lama ditinggal wafat oleh ibunya.
“Untuk waktu peragaan Sidiq sudah membaik, sedangkan kebenaran gerak sekira 98 persen. Stamina yang kurang maksimal,” ujarnya.
Dian menjelaskan, dalam kompetisi pencak silat seni kategori tunggal yang diikuti oleh Sidiq, diperagakan jurus yang dibakukan oleh Persilat (Persekutuan Silat Antar Bangsa). Jurus baku ini terdiri seratus gerakan. Terbagi dalam tiga rangkaian jurus.
Yakni, tujuh jurus tangan kosong, tiga jurus senjata golok, dan 4 jurus senjata toya. Selain penilaian 100 gerakan harus benar, juga dinilai kemantaban gerakan. Setiap kesalahan gerakan akan mengurangi nilai 100 kebenaran gerakan. Sementara nilai kemantaban maksimal berada pada ambang 50 sampai dengan 60.
Dalam penilaian itu, kata Dian, Sidiq memeroleh nilai 436. Sementara rivalnya di posisi kedua mengumpulkan nilai 437. Hanya selisih satu angka dengan Sidiq, dan cuma selisih dua angka yaitu 438 dengan pesilat peraih posisi pertama. Hal itu dinilai Dian merupakan potensi yang dimilki Sidiq untuk bisa menjadi juara tingkat nasional.
“Kemantaban sangat dipengaruhi oleh stamina pesilat. Harapan kami, stamina Sidik bisa meningkat, dan kebenaran gerak mencapai 100 persen,” pungkasnya.(*)
