Bojonegoro.com – Jelang peringatan Bulan Bung Karno yang biasa diselenggarakan pada Bulan Juni, Aktivis Pemuda dan Nasionalisme Bojonegoro dari berbagai unsur yang tergabung dalam forum Jokowi kerja bareng dengan LBH Kinasih menyelenggarakan Ngopi, Ngobrol Pintar dengan tajuk Quo Vadis Pemikiran Soekarno dan Nasionalisme, kegiatan dilakasanan di Warung K-Noman Jalan Lisman, Campurejo Kec/Kab Bojonegoro. Minggu, 30/05/2021.
Hadir sebagai pembicara dalam Acara ngopi adalah Yuksa Harimurti aktivitas Gusdurian Jawa Timur, dengan Host Bung Aven Yanuar dari Forum Jokowi, hadir pula dalam acara Wakil Bupati Bojonegoro, Drs Budi Irawanto, sejumlah aktivis pemuda Bojonegoro, tokoh masyarakat dan tokoh politik serta media.
Geka Selaku inisiator kegiatan menyampaikan perlunya kita menciptakan ruang dan membudayakan diskusi terkait dengan pentingnya Pancasila dan eksistensi Soekarno dimasa kini, momentum jelang bulan Bung Karno adalah waktu yang tepat bagi siapa saja untuk berbicara tentang sosok Proklamator ini.
Selaku Host atau pembawa acara, Aven diawal membuka dengan menyampaikan sejarah lahirnya Pancasila dan inisitornya yaitu Bung Karno, “sebagaimana orang ngopi, Ngobrol Pintar ini kita diskusi dengan santai, tentang pancasila, siapa Soekarno dan relevansinya dimasa kini, bisa terkait apa saja, pembangunan daerah, idiologi, Zionisme, Israel, radikalisme atau apa sjaa, bebas, papar Mantan aktifis 98 ini membuka forum diskusi.
Sementara itu Nara sumber Yuska Harimurti menyampaikan Pancasila sebagai dasar negara adalah pemikiran orisinil Soekarno yang diambil dari sumber-sumber kearifan lokal bangsa Indonesia, yang tidak dimiliki oleh bangsa atau negara manapun. Kita patut berbangga karena Pancasila dan semua pemikiran Soekarno tentang demokrasi, Pluralisme dan bernegara masih relevan hingga detik ini dan saya yakin akan tetap relevan sampai kapanpun.
Lebih lanjut Yuska menyampaikan maka untuk itu Kearifan lokal tetap harus dijaga dengan cara mengenalkan tokoh tokoh bangsa diruang diskusi seperti ini secara intens,
Menangggapi pertanyaan dari peserta Terkait kebijakan pembangunan pemimpin daerah misalnya, Yuska menjelaskan pentingnya diperhatikan dan dirawat tentang bagaimana tatanan kebudayaan menjadi pertimbangan dalam sebuah keputusan pembangunan ekonomi suatu daerah.
Menurut Yuska Karakter sebuah kota atau bangsa lebih penting dari hanya sekedar arti modernitas, Masih nenurut aktifis 98 ini, Pembangunan disebuah daerah tidak harus seragam antar kota satu dengan yang lain, kebudayaan dan kearifan lokal masing-masing daerah menjadi hal yang penting dan perlu dijaga.
Peran kepala daerah menjadi figur penting untuk membentuk arah pembangunan yang berkarakter dengan memperhatikan kearifan lokal, maka perkunya komunikasi yang baik dari pemerintah kepada simpul-simpul kesenian dan kebudayaan, agar pembangunan tidak hanya maju dan modern namun juga terarah, sesuai kebutuhan dan bermartabat, jelasnya.
