Bojonegoro.com – Desa Ngunut kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro selain memiliki potensi wisata alam berupa sumber mata air Growgoland, Desa Ngunut, juga sedang mengembangkan potensi lain, Yaitu berupa tanaman holtikuktura berupa budidaya jeruk keprok atau dikenal dengan citrus reticulata.
Meski pohonnya berukuran relatif kecil, budidaya komoditi jeruk keprok jika dikelola dengan baik bisa memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan cukup menjanjikan.
Kepala Desa Ngunut, Suwarno, menyanpaikan komoditi jeruk keprok yang ada di lahan pertanian Desa Ngunut cukuplah menjanjikan. Saat ini ada lahan sekira 3 ha sudah ditanam 5000 pohon jeruk keprok oleh 25 petani dari kelompok tani (poktan) Sumber Pangan. Selasa, 25/01/2022
“Setahun bisa panen sebanyak 2 kali, untuk satu pohon mampu menghasilkan 1 hingga 2 kuintal jeruk keprok,” jelas Kades Ngunut.
” Perhitungan ekonomisnya setiap 1 pohom jeruk bisa menghasilkan minimal 1-2 Kwintal, selama ini harga per kilonya rata rata 15 ribu, jadi satu pohon bisa menghasilkan uang 1 hingga 2 juta, dipotong biaya Pupuk dan perawatan, kalau 1 petani memiliki 100 pohon bisa dibayangkan perekonomian warga Desa Ngunut akan terangkat dengan cepat, maka dengan pertimbanan itu pemdes sedang melakukan langkah dan upaya untuk pengelolaan kebun jeruk yang lebih baik lagi, ujarnya.
Lanjut penuturan Kades Ngunut, saat ini pihaknya akan terus melakukan upaya mengembangkan potensi-potensi perekonomian desa Ngunut lainnya. Salah satunya adalah rencana
pengembangan Wisata desa dengan membangun terminal Sayur dan buah, maka perlu mengoptimalkan potensi pertanian yang sudah ada selain Jeruk ada juga Brambang dan Jagung.
” Jadi kedepannya akan terintegrasi widasa alam Grogoland, wisata Kebun jeruk dan Terninal Sayut”, jelas Suwarno.
Di tahun ini insyaallah akan segera kita realisasikan terminal (pasar) sayur dan buah dimana pembangunan pasar sayur ini untuk pemasaran buah maupun sayur yang dihasilkan dari kebun warga sendiri.

Pengunjung dan petani pamerkan jeruk keprok Ngunut
Wisata desa Ngunut diharapkan bisa mendongkrak penghasilan warga setempat dan dinikmati masyarakat Bojonegoro pada umumnya, serta bisa dijadikan pengembangan wisata edukasi,” harap Kades Suwarno.
Saat ini kami sedang melakukan langkah-langkah untuk mewujudkannya dengan cara membangun komunikasi dengan pelbagai pihak, senoga lekas terwujud tutup Kades Suwarno.
