Bojonegoro.com – 21 Perupa Perempuan gelar Pameran lukis di Bojonegoro, dalam rangka memperingati Hari Kartini yang jatuh setiap tanggal 21 April.
Sebanyak 50 lukisan yang dipamerkan adalah terdiri dari 16 pelukis perempuan Bojonegoro dan 5 pelukis perempuan dari Solo, Surabaya dan Nganjuk menghiasi ruang pamer Jambonesia Art Space yang berlokasi di jalan Lettu Suwolo No.115 Bojonegoro. 10/04/2021
Pameran karya seni lukis bertajuk “perEMPUan” yang difasilitasi Komunitas Sangrupa Bojonegoro tersebut digelar mulai tanggal 10 April hingga 30 April 2021.
“Pameran ini kami gelar sebagai penanda kebangkitan Pelukis perempuan Bojonegoro, sekaligus memperingati Hari Kartini. Adapun pembukaan pameran kami laksanakan pada tanggal 10 April, dan akan ditutup pada tanggal 30 April 2021,” terang Renny selaku ketua panitia.
Seremonial pembukaan pameran nanti akan dilakukan oleh perempuan Bojonegoro yang dinilai mampu menginspirasi orang banyak, dan itu bisa siapa saja, dari kalangan manapun, pembukaan event pameran tidak harus dilakukan oleh pejabat formal, tetapi bisa saja dilakukan oleh masyarakat biasa, tetapi mempunyai kapasitas dan produktivitas yang menginspirasi banyak orang, jelas Renny.
Masih menurut Renny “Pembukaan pameran nanti rencananya akan dilakukan oleh tokoh non formal, namun saat tanggal 21 April, bertepatan dengan Hari Kartini, rencananya ibu Bupati Anna Muawanah akan hadir memberi suport dan sambutan, sekaligus akan ada persembahan tari bertemakan tentang perempuan oleh sanggar Anglingdarma Bojonegoro. Jelas Renny.

Sebagian lukisan yang akan dipamerkan oleh 21 pelukks perempuan.
Sementara itu, Rischa, selalu penanggungjawab acara menambahkan, bahwa pada acara pembukaan juga ada berbagai isian acara, diantaranya penampilan kelompok musik keroncong yang seluruh pemainnya adalah perempuan.
“Momentum ini kami manfaatkan untuk menegaskan eksistensi perempuan Bojonegoro di bidang seni dan kreativitas. Selain musik keroncong perempuan, juga ada tari dari sanggar Sayap Jendela. Dan yang tak kalah penting adalah sosialisasi tentang anti kekerasan terhadap perempuan dan anak yang akan disampaikan oleh Yayasan Kesehatan Perempuan,” papar Rischa.
Perempuan yang sehari-hari berprofesi sebagai pendidik ini merasa bersyukur telah bergabung dengan komunitas Perupa Bojonegoro Sangrupa. Karena melalui Sangrupa, dirinya dan kawan kawan pelukis perempuan bisa menggelar pameran lukisan khusus perempuan, apalagi juga diikuti oleh pelukis perempuan dari luar kota Bojonegoro.
“Saya bangga dan berterima kasih dengan Sangrupa, sebab komunitas Perupa satu satunya di Bojonegoro ini juga memikirkan eksistensi pelukis perempuan,” pungkas Rischa. (AgS/Red)
