Bojonegoro.com – Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) berkolaborasi dengan Inklusi Aisyiyah kabupaten Bojonegoro menyelenggarakan Launching Like-R dan pelatihan pendidikan HKSR bagi Champion Remaja di Aula Perguruan Muhammadiyah Kedungadem, jln Gajah Mada Kecamatan Kedungadem, kabupaten Bojonegoro. Jum’at, 25/08/23.
Mengusung Jargon Our Health, Our Right : Be The Change program Like-R menjadi wadah baru untuk upaya pemenuhan hak kesehatan remaja. Acara launching dilanjutjan dengan Talk show dan pelayanan edukasi kesehatan reproduksi dan penurunan stunting, layanan kesehatan reproduksi, nutrisi, psikolog, minat bakat dan self love.
Hadir dalam kegiatan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro, Camat Kedungadem, PP Aisyiyah Jogjakarta, PD Aisyiyah Kabupaten Bojonegoro, PD Muhammadiyah Bojonegoro, PD IPM Bojonegoro, PD Muhammadiyah Kedungadem, dan 10 lembaga Muhammadiyah se Bojonegoro sebagai peserta.
Sekretaris DPA sekaligus Senior Inklusi Aisyiyah Bojonegoro, Dra Nurhayati dalam sambutannya menyampaikan Program Like-R ini memiliki empat tujuan, yaitu,
1. Para remaja memiliki pengetahuan dan kesadaran tentang hak Kesehatan dan reproduksi, serta penurunan stunting.
2. Para remaja bisa mengakses layanan Kesehatan seksual dan reproduksi serta penurunan stunting.
3. Mencegah angka kematian ibu dan stunting sejak dini.
4) menumbuhkan remaja-remaja penggerak yang memiliki kepedulian dan kemampuan menggerakkan program Kesehatan reproduksi dan penurunan stunting.
Dengan jargon “Our Health, Our Right: Be the Change”, Nurhayati berharap program Like-R ini bisa dirasakan oleh seluruh remaja, khususnya remaja rentan, seperti remaja difabel, remaja yang berhadapan dengan hukum, remaja tidak bersekolah, dan remaja di daerah 3T.
Sementara Ketua IPM Bojonegoro, Muhamamad Iqbal dalam sambutanya menyampaikan Program Like-R adalah program edukasi dan penyedia layanan Kesehatan seksual dan reproduksi serta penurunan stunting bagi kelompok remaja, termasuk kelompok remaja rentan.
“Jadi, penurunan stunting bukan hanya menjadi isu untuk ibu hamil saja, tetapi isu ini harus dimulai dari remaja,” jelasnya.
Acara Talk show dengan menghadirkan dr Agust Fariyono dari DP3AKB Bojonegoro, Hartatik, S.Psi, Psikolog dari RS Aisyiah Bojonegoro dan dipandu Moderator Milla.
dr Agust Fariyono dalam penyampaian materinya menjelaskan menurut ketentuan World Health Organitation (WHO) kategori remaja adalah usia 14-20 tahun, saat fase ini pentingnya dilakukan pendekatan khusus terhadap remaja, dimana remaja mengalami ledakan hormon yang menjadikan remaja rentan terhadap kekerasan seksual. Hal tersebut juga bisa berdampak pada kehamilan di usia muda, dan beresiko pada kematian ibu dan stunting. Hal tersebut akan mempengaruhi nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Kesehatan Bayi.
Menurut dr Agust, guna mencegah pernikahan di usia dini dan stunting pemerintah daerah Bojonegoro meluncurkan program Insentif bagi Calon Pengantin (Catin) dengan syarat dan ketentuan seperti yang diatur dalam Undang-undang. Dan banyak program untuk pengurangan angka Stunting dengan melibatkan remaja dan lintas sektoral, salah satu program pemerintah daerah Bojonegoro adalah program Makanan Pendamping ASI (MK ASI) dan ini sudah berjalan dan mendapat sambutan yang baik dari warga Bojonegoro.
Sementara itu Psikolog Hartatik menyampaikan kekerasan seksual pada remaja memiliki banyak faktor, salah satunya adalah remaja tidak memiliki kemampuan untuk menolak kekerasan seksual.
Mengangkat tema Kekerasan Berbasis Gender dan Refrisal Skill, Hal yang paling mendasar dan pertama yang harus dilakukan oleh remaja dan orang tua menurut Hartatik disebut sebagai Konsorsium MIMPI. Yaitu,
– Pre Marriage Course , yaitu memberikan kursus kepada calon pengantin dengan cara melakukan Assessment psikologi untuk mengetahui tipe kepribadian sehingga didapatkan saling kesepahaman antara kedua mempelai, dan melakukan tindakan (Tritmen) bagi yang mengalami trauma masa lalu yang berpengaruh pada perkawinan.
– Parenting Education, adalah pendidikan tentang pengasuhan anak secara formal dan lengkap yang dilembagakan.
– Kelas Ibu Hamil. Untuk memberikan Stimulasi sejak dalam kandungan, dan memberikan stimulasi kepada ibu saat dalam kondisi dalam tekanan atau stres (self helping).
– Baby Clas, kelas untuk memberikan stimulasi kepada bayi sehingga mmapu sesuai dengan fase tumbuh kembangnya, Kelas terapi adalah pembelajaran yang diberikan anak anak dalam pengembangan potensi anak.
4 hal tersebut dipercaya mampu mencegah pernikahan usia dini, Stunting, dan kekerasan seksual pada anak dan remaja.
