Bojonegoro.com – Meskipun Bojonegoro sempat diguyur hujan deras pada sabtu petang kemarin (10/9/2022), ternyata tidak menyurutkan semangat masyarakat untuk datang berbondong-bondong dalam acara Sinau Bareng Cak Nun dan Kiai Kanjeng yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro di alun alun.
Ribuan masyarakat sejak pukul 19.00 WIB mulai memadati lapangan Alun alun yang berada di seberang jalan Kantor Pemkab Bojonegoro itu. Tidak hanya dari wilayah Kabupaten Bojonegoro saja, namun ada juga warga dari Kabupaten Blora, Tuban, Lamongan, Gresik bahkan Ponorogo yang rela datang ke Bojonegoro untuk ikut maiyahan (istilah untuk pertemuan besar bersama Cak Nun dan Kiai Kanjeng).
Suprayitno, salah satu jamaah maiyah dari Kabupaten Gresik mengaku sengaja datang ke Bojonegoro untuk bisa berjumpa langsung dengan idolanya, Cak Nun. Dirinya mengaku berangkat dari Gresik pukul 19.00 WIB.
“Sampai Bojonegoro alhamdulillah hujannya mulai reda. Saya datang bersama enam teman-teman naik mobil. Ingin dengar petuah-petuahnya Cak Nun,” ucapnya.
Hal yang sama juga disampaikan Anton, jamaah maiyah dari Lamongan, yang telah sampai di Lapangan alun-alun Bojonegoro pada pukul 19.30 WIB bersama teman-temannya.
“Sampai sini lapangan basah, habis hujan. Tapi seru, jamaah tetap banyak. Sampai gak kebagian tempat di depan. Akhirnya di belakang duduk lesehan dengan alas plastic yang dijual keliling,” katanya.
Acara Sinau Bareng cak nun juga memberikan berkah bagi para pedagang. Tidak hanya pedagang dari bojonegoro saja yang menjajakan dagangannya di lapangan alun-alun, para pedagang dari luar Bojonegoro pun ikut merasakan berkah dari pengajian Cak Nun. Seperti Murni penjual jenang yang berasal dari Kudus, ia bersyukur bisa berjualan di sekitar Alun-alun.
“Jauh jauh dari Kudus jualan ke Bojonegoro untuk mencari nafkah mas, walaupun hujan alhamdulillah jualan saya tetap laku, jadi tidak rugi di ongkos,” tuturnya sambil melayani pembeli.
Selain Murni, Rizki adalah Warga dari luar Bojonegoro yang berjualan kerak telor di alun alun, ia mengaku dari Solo datang berjualan di Bojonegoro rame rame bareng pedagang lain yang satu daerah dengannya.
“Selain berdagang saya juga nge fans sama mbah Nun, jadi ada dua manfaat, satu bisa jualan dapat untung, yang kedua bisa mengikuti Sinau Bareng Cak Nun dan Kiai Kanjeng tentang kehidupan yang lebih baik,” katanya.
