Bojonegoro.com – Kementrian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo difasilitasi Bakorwil Bojonegoro menyelenggarakan Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM II) hal ini terkait dengan rencana pemerintah Indonesia mengembangkan Solo Vallei Werken menjadi saluran induk irigasi.
Rencana pengembangan Lahan Solo Vallei sudah sampai pada titik perencanan Detail Desain, maka untuk lebih mematangkan proses perencanaan dengan mengundang dinas-dinas terkait di 3 kabupaten yang wilayahnya dilalui lahan Solo Vallei, yaitu Kabupaten Bojonegoro, Tuban dan Lamongan, kegiatan PKM II diselenggarakan di Aula Bakorwil, jalan Pahlawan no 5 Bojonegoro, Senin, 11/10/2021.
Kepala Bakorwil Bojonegoro, Agung Subagyo, S.STP, MSI dalam sambutannya menyampaikan Pertemuan Konsultasi Masyarakat yang diinisiasi oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Bakorwil mendorong rencana pengembangan Solo Vallwi agar berjalan sesuai rencana dan sukses.
Untuk itu kami berharap ada pendalaman dan sosialisasi dari para pihak yang berwenang untuk komunikasi dan mencari formula yang tepat bagi warga terdampak, harap Agung.
Lebih lanjut Kepala Bakorwil mengatakan lahan Solo Vallei yang dipersiapkan oleh Hindia Belanda adalah untuk pembangunan jaringan irigasi dan saluran induk pertanian dan pengendali banjir.
Namun Problematika yang terjadi adalah lahan Solo Vallei tidak dipergunakan dan dimanfaatkan sebagai mana mestinya.
Sekarang banyak berubah fungsi menjadi rumah hunian dan atau fasilitas Umum. Maka perlu adanya data ulang dan pengukuran ulang lahan Solo Vallei, ungkap Agung.
Kepala Bakorwil juga menjelaskan bawah ada rencana pembangunan jalan tol diatas Lahan Vallei dari Ngawi, Bojonegoro Lamongan Gresik dan Pembangunan bendung gerak karangnangko adalah hal yg tak terpisahkan dengan rencana pengembangan Solo Vallei Werken.
Dua opsi, pembangunan Saluran induk irigasi dan jalan tol perlu adanya kajian dan survei yang mendalam, tutup Agung.
Sementara itu Ni Nyoman Indah Pramadewi, ST, M.Eng selaku perwakilan dari BBWS menyampaikan dukungan penuh untuk pembangunan bendungan gerak Karangnongko dan pengembangan lahan Solo Vallei yang berdampak terhadap perekonomian masyarakat khususnya petani.
Indah juga berharap perjalanan pembanguan Solo Vallei berjalan dengan lancar karenanya beliau meminta kerjasama para pamengku kebijakan terutama camat guna suksesnya rencana pemerintah untuk pengembangan Solo Vallei, karena pembangunan Solo vallei dan bendungan gerak adalah satu paket yang tidak terpisahkan, ungkapnya.
M Abdullah, ST selaku konsultan dari PT Indra Karya (Persero) dalam paparannya menyampaikan Solo Vallei adalah bangunan alternatif yang berfungsi sebagai pengelola pengendali banjir, Sarana penyediaan air irigasi, penyedia air baku dan kebutuhan air lainnya. Solo Vallei juga bisa menjadi allternatif transportasi dengan rencana pengembangan jalan tol.
“Sesuai hasil survei sosial dan ekonomi yang kami lakukan, rumah huni dan bangunan fasiltas umum tidak lebih 2 persen, dengan melihat data di lapangan maka tidak berat untuk melanjutkan rencana pembangunan Solo Vallei, papar Abdullah.

M Abdullah, konsultan PT Indra karya saat pemaparan.
Setelah pemaparan ke 3 narasumber dilanjutkan dengan diskusi dengan para peserta PKM, Eko wardono Camat Rengel kabupaten Tuban dalam diskusi menyampaikan apresiasi dan kesepakatannya atas rencana pemerintah untuk pengembangan Solo Vallei demi kemajuan pertanian, dan mengusulkan adanya kajian sosio cultural guna penyelesaian dengan pendekatan sosiologis tidak semata pendekatan kekuasaan, maka perlunya mengundang dan melibatkan kepala desa yang wilayahnya terdampak, pemerintah Rengel siap mengawal dan membantu lancarnya pembangunan Solo Vellei, tegasnya.
Pertemuan Konsultasi Masyarakat menjadi penting dan bagian dari proses perencanaan desain detail pengembangan Solo Vallei, dan PKM 1 ini sekaligus sarana bagi warga untuk ikut menentukan apakah proyek pengembangan Solo Vallei mendesak segera dibangun atau tidak, maka peran Peserta PKM menjadi Point penting untuk kelanjutan pengembangan Solo Vallei.
