BOJONEGORO– Kegiatan pergelaran seni budaya daerah TMII Jakarta Secara Virtual di Kabupaten Bojonegoro diselenggarakan di gedung Serba Guna Bojonegoro, Minggu, 08/11/20.
Agenda tahunan gelar seni dan budaya anjungan Jawa timur TMII di masa pandemi ini, dilaksanakan secara virtual dengan live streaming Youtube
Pergelaran seni budaya Kabupaten Bojonegoro kali ini menampilkan drama tari “Greget Samin”, yang menceritakan tentang tokoh samin Suro sentiko yang melawan kolonial Belanda.
Di bawah koordinator Dinas Kebudayan dan Pariwisata Bojonegoro mempersembahkan Seni drama tari ini melibatkan 29 penari, 15 pengrawit, 3 Waranggana (Sinden) dan 3 perias.
Acara pergelaran seni dan budaya diawali dengan penyanyikan lagu Indonesia Raya, dan dihadiri oleh Bupati Bojonegoro, Dr Anna Muawanah, Kepala penghubung daerah anjungan Jawa timur, Zainal Fanani, Kapolres Bojonegoro, M Budi Hendrawan, SIK, MH, Komandan Dandim 0813, Letnan Kolonel (Inf) Bambang Hariyanto, Ketua DPRD Bojonegoro, Imam Sholikin, Kepala Kejaksaan tinggi Bojonegoro, Sutrisno SH, MH, ketua pengadilan negeri Bojonegoro, Unggul Tri Esthi M, SH,MH Sekretaris Daerah Nurul Azizah, kepala Dinas Disbudpar, Budiyanto, S.Pd dan di ikuti secara virtual oleh semua Camat, kepala OPD, dan komunitas seni dan budaya di Bojonegoro serta dihadiri pula tokoh dan sesepuh suku samin Mbah Kung Harjo Kardi beserta istri.
Tari Tudhung Sesandur dengan 9 penari tampil membuka acara, tari kreasi baru ini adalah Karya Seniman Muda Bojonegoro, Dyas Kirana, S.Pd, tarian ini diciptakan dengan inspirasi dan menggali kesenian asal Bojonegoro, yaitu kesenian Sandur.

Tari Tudhung Sesandur disajikan sebagai pembuka acara dalam gelaran seni dan budaya virtual TMII
Dalam sambutannya Bupati Bojonegoro Anna Muawanah menyampaikan hampir setiap tahun kabupaten Bojonegoro mendapat kesempatan mempersembahkan gelar seni di anjungan Jawa Timur TMII, kali ini karena pandemi, kita menggelar karya seni dan budaya secara virtual, hal ini bertujuan untuk melestarikan budaya Jawa, khususnya seni dan budaya Bojonegoro.
Bupati sangat mengapresiasi persembahan seniman Bojonegoro yang telah mengharumkan nama Bojonegoro liwat karyanya, apresiasi juga diberikan oleh Disbudpar Bojonegoro sebagai leading sektor yang mampu mengkoordinir dan mempersembahkan karya Seni drama tari yang luar biasa bagus, Dan dalam kesempatan itu ibu Bupati menambahkan ” Kalau melihat karya sebagus ini, sekali kali nanti kita agendakan untuk ditampilkan di pendopo Kabupaten,” dan disambut tepuk tangan para undangan yang hadir.
Ibu Bupati juga berpesan kepada para pelaku seni agar di masa pandemi seniman Bojonegoro tetap berkarya dan terus berkreasi, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, semoga pandemi segera berlalu, Mari semua ikut membangun Bojonegoro melalui keahlian dan bidangnya, sesuai motto Bojonegoro, Kerja, maju dan prestasi bersama, tegas Bupati.
Dalam rangkaian Kegiatan gelar seni dan budaya ini Bupati Bojonegoro berkenan menghaturkan cindera mata foto diri Harjo Kardi kepada Mbah Kung Harjo Kardi selaku sesepuh suku samin,

Bupati Bojonegoro menyerahkan Cinderamata lukisan kepada Mbah Kung Harjo Kardi.
Pergelaran seni budaya virtual di gedung serba guna Bojonegoro berjalan dengan lancar dan sukses tanpa kendala, Setelah acara selesai, Bupati Anna Muawanah memberikan ucapan selamat kepada semua seniman yang terlibat dalam pementasan, Ibu Bupati nampak Puas dan Bahagia. Selamat ya, Karyanya bagus dan acaranya sukses, Ungkap Bupati.
Drama Tari Greget Samin menceritakan tentang ajaran Ki Suro Sentiko dan Keteguhan Sikap Masyarakat Samin, dalam menjaga ajaran leluhurnya,, Siro Ojo dengki Srei, pek pinek barange liyan, Omonge gawe waton, Ojo waton omong, dan jujur, Ajaran Ki Samin Suro Sentiko menjadikan perlawanan kepada penjajah Belanda, dengan tidak mau membayar pajak menjadikan Belanda Marah dan mencoba menumpas ajaran suro Sentiko, kecintaan kepada ajaran leluhur dan cinta Negara menjadikan perlawanan Samin membuat Belanda jera dan mundur dari Wilayah Bojonegoro.
Sutradara Drama Tari Greget Samin : Edi Sutarto, S.pd
Penata tari : Dyas Kirana dan Nika
Penata musik : Ryan Susilo, S.sn.
