BOJONEGORO- Indonesia sejak awal berdiri dan terbentuk dari berbagai suku dan Ras. Kemerdekaan Indonesia yang dinikmati selama 75 tahun ini juga tidak lepas dari perjuangan pahlawan Indonesia yang memiliki latar belakang yang berbeda, baik itu dari perbedaan warna kulit, agama, dan budaya.
Pluralisme adalah salah satu bukti proses pencapaian Kemerdekaan Indonesia.
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Bakesbangpol menganggap perlu menjaga tali persaudaraan dan persatuan warga Bojonegoro yang mempunyai ragam suku, dan etnis didalamnya agar selalu terjaga kondisi aman dan penuh kerukunan.
Rabu,26/08/20 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Bojonegoro menyelenggarakan Sarasehan ” Forum Pembauran Kebangsaan dengan tema “Bersatu dalam keberagaman untuk NKRI”
Acara Sarasehan di buka oleh Bupati Bojonegoro, Dr Anna Muawanah Dihadiri Wakil Bupati Budi Irawanto,SIP , Kapolres Bojonegoro, AKBP M Budi Hendrawan SH SIK,MH, Komandan Kodim 0813 Bojonegoro, Letkol inf Bambang Hariyanto dan Ketua DPRD Bojonegoro, Imam Sholichin.
Sebelum acara dimulai peserta menyanyikan Lagu Indonesia Raya, dilanjutkan lagu Kebangsaan Padamu negeri, dan satu Nusa.
Peserta seminar Sarasehan adalah warga Bojonegoro dari beragam etnis dan suku yang tergabung dalam Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM)
Berkesempatan hadir dan menjadi Nara sumber Sarasehan adalah ketua DPRD Bojonegoro, Sekretaris Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Jawa Timur, Kapolres Bojonegoro dan Dandim 0813 Bojonegoro.
Ditemui awak media bojonegoro.com di sela acara, Kepala Bakesbangpol Machmudi S.sos,MM menyampaikan Kegiatan ini bertujuan meminimalisir terjadinya konflik yang disebabkan dari perbedaan antar Ras, Suku dan Etnis sekaligus sebagai wadah komunikasi, diskusi dan dialog dengan pemuka adat, suku, etnis, ras bersama masyarakat.
Lebih lanjut Machmudi menerangkan Kegiatan ini merupakan proses integrasi anggota masyarakat dari berbagai Ras, suku, etnis yang ada di Kabupaten Bojonegoro untuk bersama-sama menciptakan suasana kerukunan antar suku bangsa di Kabupaten Bojonegoro.
Dengan itu diharapkan mampu mencegah masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan kekerasan yang bersifat rasisme sehingga tercipta harmonisasi antar Ras, Suku, Etnis, budaya dan Adat Istiadat yang dilandasi oleh toleransi, pengertian, menghormati dan saling menghargai.
Dalam sambutannya Bupati Anna Muawanah menyampaikan “Indonesia dalam sejarahnya sudah plural sejak jaman dahulu kala, jaman Mataram kuno, bahkan sebelumnya, akulturasi budaya dengan pernikahan antar suku dan bangsa sudah terjadi, sejarah mestinya bisa dijadikan pelajaran, untuk kita senantiasa menjaga dan merawat pluralisme ini guna kemajuan dan kekuatan Bangsa.
Acara sarasehan berjalan dengan baik lancar dan penuh kehangatan, dalam kesempatan itu juga peserta yang terdiri dari beragam etnis suku dan ras sepakat dan bertekad untuk tetap menjaga kerukunan, bersama menjaga persatuan agar Bojonegoro tetap aman, dan kondusif.
