Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kabar

Seminar Kebangsaan, Wakil Bupati Bojonegoro Ajak Masyarakat Rawat Toleransi Guna Cegah Radikalisme

Seminar Kebangsaan, Wakil Bupati Bojonegoro Ajak Masyarakat Rawat Toleransi Guna Cegah Radikalisme

Bojonegoro.com – Radikalisme di Indonesia semakin subur dan memprihatinkan karena bisa merusak sendi kehidupan masyarakat dan bernegara, Radikalisme seringkali terlahir dari sebuah fanatisme yang berlebihan atas pemahaman kelompok yang merasa paling benar.

Radikalisme bisa menjadi Bahaya laten dan akan sulit terdeteksi, jika Ajaran-ajaran radikal itu sudah menyusup ke ruang-ruang kelengahan masyarakat. Jadi untuk menangkal radikalisme perlu kebersamaan dan kesepahaman dari semua komponen masyarakat bahawa radikalisme itu membahayakan kedaulatan negara.

Karena begtu masifnya gerakan radikalisme, mencegah dan memerangi radikalisme memjadi tugas kita bersama, dan lembaga pendidikan menjadi suatu hal yang sangat penting untuk mencegah dengan cara mendidik dan memberi pencerahan, Sekolahan dan  kampus di Kabupaten Bojonegoro semestinya bisa memainkan peran itu.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Bupati Bojonegoro Drs. H. Budi Irawanto M.Pd dalam pemaparannya di seminar Kebangsaan yang diadakan oleh Kampus IKIP PGRI Bojonegoro, Kamis 29/04/2021.

Seminar yang bertajuk “Intoleransi Terhadap Radikalisme di Masyarakat” menghadirkan Ketua MUI Bojonegoro, Kapolres Bojonegoro, dan perwakilan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL).

“Kampus seringkali menjadi tempat yang empuk untuk penyebaran faham-faham radikalisme. Mahasiswa yang mulai kritis dan dialektika akademik di kampus yang lebih dinamis memberi ruang bagi agen-agen radikalisme,” papar Mas Wawan, panggilan akrab Wakil Bupati Bojonegoro.

Menurutnya, mahasiswa adalah gerbang utama penerus bangsa. “Jika kita tidak peduli dengan gerbang utama itu, maka kita gagal menjaga penerus bangsa,” tegas mas wawan dihadapan para dosen dan mahasiswa.

Menurut wabup, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro  berkewajiban untuk menjaga warganya dari bahaya paham terorisme, Pemkab juga harus menjaga keutuhan warganya dalam berbangsa dan bernegara, serta memperkuat rasa cinta tanah air.  Menciptakan kesejahteraan masyarakat, mempererat hubungan antar elemen, dan tetap merakyat menjadi salah satu cara menanggal radikalisme.

Baca Juga : 

Pada kesempatan yang sama, Kapolres yang diwakili Kasat Binmas AKP. Sujono menyampaikan bahwa radikalisme ini berawal dari orang yang mudah terpengaruh dan mudah membenarkan segala sesuatu tanpa ada filter untuk memastikan terlebih dahulu.

“Jangan berprasangka dan jangan mudah terpengaruh, cari tahu dulu melalui internet atau buku maka kita bisa mengerti apakah hal yang diinformasikan ke kita benar atau salah, ” Ungkap AKP Sujono.

Selain itu, Ketua MUI Bojonegoro KH. Alamul Huda menjelaskan bahwa pendidikan memiliki peranan penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan. Pendidikan sangatlah penting karena menjadi pencegah radikalisme.

Kata Gus Huda, orang-orang penganut radikalisme adalah orang yang tidak cinta Indonesia dan tidak memahami apa itu agama. Mereka suka menyalahkan orang lain dan merasa paling benar dengan penafsiran agama menurut nafsu mereka, “Maunya benar dan menang sendiri,” ucapnya.

Gus Huda mencontohkan ilmu sapu lidi. Kata dia, sapu ini terdiri dari sekian ratus batang lidi, Jika tidak diikat, maka lidi tersebut akan tercerai berai, tidak berguna dan mudah dipatahkan. Tetapi jikalau lidi-lidi itu digabungkan, diikat menjadi sapu, tidak ada manusia bisa mematahkan sapu lidi yang sudah terikat.

“Jika kita bersatu, orang paling kuat pun bisa dikalahkan, maka mari bersatu,” imbuhnya.

Sementara itu, External Affairs Manager Ichwan Arifin menyatakan bahwa radikalisme sangat fundamental. Maka semua harus berkolaborasi untuk mencegahnya.

Kata dia, dulu Presiden Soekarno menggaungkan rasa nasionalisme sebagai bentuk kebersamaan Indonesia. “Mari kita membangun bersama-sama menjadi riwayat yang sama untuk memajukan bangsa Indonesia, ” ajak aktivis sekaligus kolumnis itu.

Rektor IKIP PGRI Bojonegoro Dr Junarti M. Pd memyampaikan seminar kebangsaan ini adalah bentuk upaya menangkal radikalisme.

Perlu di ketahui, Seminar Kebangsaan ini juga dihadiri Anggota Komisi C DPRD Bojonegoro Natasha Devianti, elemen aktivis mahasiswa, para dosen, dan mahasiswa IKIP PGRI Bojonegoro.

Bagikan :
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Artikel Lainnya

Pendidikan

Bojonegoro.com – Menyambut hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember, TK dan Kelompok Bermain (KB) Kemala Bhayangkari 64 Bojonegoro menggelar lomba Fashion Show dengan...

Kriminal

Bojonegoro.com  – Terkait peristiwa perampokan oleh dua orang pelaku dengan menggunakan senjata api dan berhasil menggasak satu kilogram emas di salah satu toko emas...

Olahraga

bojonegoro.com – Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan Wushu resmi menjadi anggota KONI kabupaten Bojonegoro. Dengan bertambahnya dua cabor tersebut KONI kabupaten Bojonegoro kini memiliki...

Politik dan Pemerintahan

Bojonegoro.com – JAKARTA-, Dalam perjalanannya, di Eropa era 1980 an sejalan dengan piagam Otawa untuk kesehatan yang berkelanjutan, kota sehat bukan hanya tentang pelayanan...

X