Bojonegoro-Kesenian Lesung Merana Jaya yang berada di Gang tambangan 1, RT 02, RW 01 Kelurahan Jetak Bojonegoro, keberadaannya masih eksis sampai sekarang.
Anggota kesenian yang sekaligus penabuh lesung adalah ibu rumah tangga warga setempat.
Seni tabuh lesung terhitung sebuah kesenian yang bisa dikatakan langka, namun Group seni lesung Merana Jaya mempu bertahan dan eksis ditengah modernitas yang serba digital.
Dengan sentuhan tangan dingin seniman muda Bojonegoro, Oky Dwi Cahyo, Seni musik Lesung atau seni tabuh lesung mampu berprestasi di dunia seni baik lokal maupun regional.
Tercatat Seni lesungnya mampu meraih penghargaan di beberapa acara seni di Bojonegoro, dengan mengusung tema lesung, mampu meraih Juara 3 Pawai budaya 2015, mendapat predikat sebagai kreator terbaik sekaligus juara favorit kategori umum dalam ajang pawai Budaya Hari Jadi Bojonegoro (HJB)
Dan mendapat tawaran manggung di beberapa kota di Jawa timur.
Berikut catatan Lesung merana Jaya saat Menampilkan karyanya, diantaranya di acara Asung Donga lesung 2019, seni lesung berkolaborasi dengan seniman musik lnstitut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, sanggar tari Nganjuk,dan teater ruang Solo.
Mengisi acara di festival Bonsai Nasional, 2019, Tampil di alun alun kota Bojonegoro dalam acara hari jadi kota Bojonegoro, dan masih banyak lagi.
Ditemui saat latihan rutin, Senin 22 Juni 2020, pimpinan merana Jaya, Oky Dwi Cahyo yang juga seorang pemain teater ini menjelaskan, Warga mempunyai kemampuan menabuh lesung sebenarnya sudah sejak lama, saya hanya menggali potensi itu dan memfasilitasi dengan menyediakan tempat latihan, dan lesung yang saya beli dari beberapa tempat di Bojonegoro.

Ibu ibu latihan rutin di sanggar
Lebih lanjut Oky yang juga Pelatih ekstra kurikuler karawitan di beberapa sekolahan ini menyampaikan kalau saja instrumen musik ditambahkan gamelan, tentu harmonisasinya akan lebih indah. Untuk itu Oky berharap, Bupati Bojonegoro, jika berkenan memberi bantuan 2 alat gamelan, Yaitu Demung dan saron, untuk lebih menunjang kesenian lesungnya.
Sebagai seniman Bojonegoro,Oky juga berharap pemerintah Bojonegoro, agar memberi perhatian lebih dengan memberikan ruang dan jam pertunjukan kesenian lesung di acara-acara pemerintah serta segera mewujudkan gedung pusat kesenian (art center) dimana seniman bisa berproses, dan berkarya di gedung art center tersebut dengan lebih maksimal.
Seni tabuh lesung dilakukan oleh para petani ratusan tahun yang lalu, selepas panen, mereka menumbuk padi di lesung dan menabuh sambil berdendang untuk menghibur hati sebagai rasa syukur atas berkah Tuhan.

yuli zedeng
23 Juni 2020 at 11:28 am
taman budaya art centre harus terwujud…memalukan jika tdk punya gedung kesenian.. Bojonegoro ADD besar bangun gedung kesenian aja gak mampu.. kasian seniman2 tak punya tempat apresiasi. selalu sewa..!!! ya Allah ampunilah kami jika salah memilih penguasa yg memikirkan golongannya sendiri
Ludvi Agus
13 Juli 2020 at 10:00 pm
Semangaat