Bojonegoro.com – Jagong Budaya bersama Budayawan Sujiwo Tedjo digelar oleh Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di omah aspirasi jalan dr Sutomo 70 Kepatihan, Bojonegoro, Sabtu malam, 27/05/2023. Hadir dalam acara Bupati Bojonegoro, Forkopimda, OPD, segenap pelaku seni, budayawan dan unsur akademis di Bojonegoro.
Budaya Kepemimpinan, dipilih sebagai tema dalam Jagong Budaya kali ini, Bupati Anna Mu’awanah dalam sambutan singkatnya menyampaikan tujuan menghadirkan Budayawan Sujiwo Tedjo untuk menginspirasi dan menggugah nilai nilai budaya dalam bingkai eksistensi dan konsistensi di pemerintahan Bojonegoro, dan kedepannya akan lebih menggairahkan acara seni budaya serupa guna menumbuhkan masyarakat yang berbudaya.
Jagong Budaya dikemas dalam lagu dan diskusi, Karya yang dibawakan Sujiwo Tedjo adalah Utang Roso, The Sound of Orang Asyik, Sugih Tanpa Bondo, Ingsun, Anyam-anyaman Nyaman, dan Jancuk.
Menurut Mbah Tedjo yang juga seorang dalang dan aktor ini seorang pemimpin harus memahami semboyan Ki Hajar Dewantoro, yaitu Ing ngarso sing tulodo (Didepan memberi Teladan), Ing Madya Mangun Karso (Ditengah mampu memberi energi Inspirasi) dan Tut Wuri Handayani (Mampu mendorong dari Belakang).
Selain itu seorang pemimpin idealnya juga memiliki Ilmu Hasta Brata dalam dirinya, dalam kisah pewayangan Hasta Brata adalah Wahyu kepemimpinan yang diterima oleh Raden Arjuna, artinya pemimpin harus melakukan 8 Laku (Hasta Brata).
1. Pemimpin harus mampu menjadi Matahari yang memberi gairah hidup rakyatnya.
2. Pemimpin harus mampu seperti rembulan, yaitu menjadi penerang dalam kegelapan.
3. Pemimpin harus mampu menjadi Bintang, artinya mampu mengarahkan.
4. Pemimpin harus seperti Api, kerjanya harus tuntas (rampung) kerjanya.
5. Pemimpin harus seperti Bumi, Rendah hati dan sabar dalam kondisi apapun, diinjak, diludahi (dikritik) tapi masih mampu memberi manfaat.
6. Pemimpin harus seperti air, sifatnya rata, mampu menyesuaikan diri di manapun berada.
7. Pemimpin harus seperti samudra, mampu menampung semua aspirasi dan impian warganya tanpa harus mengeluh.
8. Pemimpin harus seperti angin, yang mampu memberi kesejukan untuk semua elemen dari pelosok hingga kota.
Kegiatan Jagong Budaya bersama Sujiwo Tedjo berlangsung dengan sangat meriah, hangat, gayeng dan lancar, dimulai pukul 08.00 dan selesai pukul 22.00 wib para undangan yang hadir nampak menghayati lantunan lagu karya Sujiwo Tedjo dengan iringan musik dari Nano nano projects.
Moh Subeki, pemerhati seni dan budaya Bojonegoro menyampaikan merasa sangat bungah (senang) dan mengapresiasi pemerintah kabupaten Bojonegoro di bawah kepemimpinan ibu Bupati Anna Mu’awanah.
” Harapannya setelah kegiatan ini, kedepannya kita sebagai masyarakat bersama pemimpin yang ada di Bojonegoro dalam melakukan segala aktifitas sehari hari dan kebijakan pemimpin dijalankan dengan hati dan berbudaya” pungkasnya.
