Bojonegoro.com – Melihat pohon sukun yang berbuah lebat di pekarangan rumahnya, Tanik (22) gadis yang memiliki jiwa entrepreneur sejak masih duduk di bangku sekolah ini berpikir untuk lebih mendayagunakan buah yang kaya karbohidrat ini menjadi sajian yang lebih menarik dan bernilai ekonomi dari pada sekedar digoreng seperti umumnya.
Di tahun 2018 mulailah Tanik warga desa Semanding kecamatan Bojonegoro ini membuat kripik dan gethuk dari bahan sukun.
“Awalnya tahun 2018 saya mencoba membuat kripik sukun saya kemas, ternyata laku dan banyak pesanan”, ungkap Tanik. Junat, 28/01/2022
Setelah berhasil membuat kripik sukun, otak kreatif Tanik mulai berpikir lagi, Buah sukun ini mestinya bisa dijadikan bahan olahan makanan yang lain, setelah melakukan banyak eksperimen dari hasil coba coba, Tanik mampu berinovasi dengan membuat varian lain diantaranya adalah Tepung Sukun, Gethuk Sukun, Kripik dan krupuk sukun, serta Brownis sukun.
Bahan dasarnya dengan mudah didapatkan di pekarangan rumahnya dan milik tetangga sekitar, Pohon sukun masih banyak kita jumpai di desa Semanding, atas pertimbangan itulah saya mencoba membuat sukun menjadi olahan makanan atau camilan, jelas Tanik.
Usaha yang dirintis sempat mengalami kendala karena terdampak Pandemi Covid-19, namun di tahun 2020 Tanik mencoba bangkit dan kembali memproduksi makanan camilan dari buah sukun, dan lahir dari kreatifitas gadis berzodiak Aries ini varian baru, diantaranya tepung sukun, Gethuk Sukun dan Brownis sukun.
Dalam proses pengolahan dan produksi Tanik mengerjakan di rumahnya sendiri, dengan dibantu kakaknya.
Untuk harga Tanik menjual Gethuk sukun Isi 8 dengan harga Rp 8.000,00 rupiah, Gethuk Sukun ini juga ada pilihan rasa yaitu rasa coklat, Rasa gula merah, dan rasa keju.
Brownis Sukun, Bahan Brownis dipilih dari buah sukun yang sudah matang, jadi tak heran brownis sukun Tanik memiliki taste dan tekstur yang berbeda dari Brownis pada umumnya, untuk Brownis Sukun Tanik mematok harga Rp 25.000,00Â saja.
Sedangkan untuk Tepung Sukun Tanik menjual Rp 15.000 ribu perkilonya, Tepung Sukun ini juga sangat cocok sebagai bahan membuat berbagai macam kue.
Sedangkan Keripik Sukun dengan berat 120 gram Tanik membandrol dengan harga 10 ribu saja, tersedia rasa manis, Ori, jagung manis, pedas manis, super pedas, dan rasa sapi panggang.
Tak kalah menarik, adalah Krupuk sukun Tanik, hanya dengan harga Rp 12.000, 00 saja kita bisa bawa pulang krupuk dengan kemasan 500 gram.
Untuk pemasaran makanan camilan produk Tanik dipasarkan di toko, dan rumah makan seputaran kota.
Gadia Manis yang masih lajang ini juga memasarkan hasil produksinya dengan memamfaatkan sosial media (sosmed). Maka tak heran banyak orang luar kota seperti Jogja, kediri, Surabaya dan malang menjadi pelanggannya.
Saat ditanya omset perbulannya, Tanik menjawab, ” Selepas Pandemi ini saya kembali mulai dari Nol lagi, jadi masih belum besar mas, masih merintis lagi, setahun ini Omzet rata rata 2 juta perbulannya, Kripik dan gethuk sukun yang paling diminati pembeli, ungkap Tanik.
Bagi warga net yang ingin membeli produk olahan sukun Tanik atau menjadi Reseller bisa hubungi melalui WA di nomer +62 858-0669-7012.
