Pada hari Sabtu, 6 Juni 2020, gugus tugas percepatan penangangan Covid 19 Kabupaten Bojonegoro kembali melakukan rapid test di sejumlah pasar tradisional. Pasar yang dilakukan test yaitu pasar ngraho, pasar kedungadem dan pasar sugihwaras.
Total terdapat 301 pedagang yang mengikuti rapid test. Untuk pasar Kedungadem dilakukan pengetestan terhadap 100 pedagang dan ditemukan terdapat 1 orang yang hasilnya reaktif. Sedangkan pada pasar sugihwaras, dilakukan 101 pengetestan dan ditemukan terdapat 2 orang yg hasilnya reaktif. Kumudian pada pasar ngraho dilakukan 100 pengetestan dan tidak ditemukan yang hasilnya reaktif.
Menurut Ani Pujiningrum, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro, tujuan dilakukannya pengetestan di pasar pasar tradisional untuk mencegah atau memutus rantai penyebaran virus Covid 19, khususnya di lingkungan pasar tradisional. Pasar merupakan tempat yang berpotensi dalam penyebaran virus covid 19. Karena itu perlu dipastikan pasar menjadi aman dari sebaran virus covid 19.
Dari ketiga pedagang yang diketahui hasilnya reaktif, maka akan dilakukan isolasi. Dan kemudian dilakukan pemeriksaan swab untuk memastikan pedagang tersebut positif atau tidak terpapar virus covid 19. Hal ini disampaikan oleh Masirin, Kabag Humas dan Protokol Pemkab Bojonegoro. Ketiga pedagang yang hasil rapid test nya reaktif hari ini merupakan pedagang warga bojonegoro.
Sebelumnya juga sudah dilakukan rapid test pada pasar Baureno, sumberejo, kalitidu, kota, banjarejo dan dander. Selain itu juga dilakukan pengetestan pada pasar modern dan pabrik rokok.
Dengan hasil rapid test ini, maka pada hari jumat tanggal 5 juni 2020, jumlah kumulatif warga yang positif terkena virus corona sebanyak 63 orang. Dengan rinciannya 40 orang sedang di rawat, 12 orang telah sembuh dan 11 orang telah meninggal.
