BOJONEGORO– Sebagai rasa syukur atas nikmat dan anugerah Tuhan Yang Maha Esa, Warga Desa Pacul Bojonegoro menyelenggarakan sedekah bumi. Jumat ,18/09/20.
Sedekah bumi atau manganan desa Pacul dilaksanakan di 2 tempat, di Makam Karang Nggiwang dan Makam Nyai Dasimah. keduanya adalah leluhur dan pendiri cikal bakal desa Pacul
Prosesi sedekah bumi di pemakaman Karang Nggiwang Pacul dimana dipercaya sebagai makam Eyang Reso Truno, dan di Makam Nyis Dasimah, jelas Kepala Dusun Dukuh Dukuhan, Sudarno.
Adapaun rangkaian kegiatan sedekah bumi desa Pacul adalah Doa bersama di balai desa Pacul, Doa Tahlil di Makam Eyang Reso Truno dan Eyang Dasimah. Dan puncak kegiatan Sedekah bumi adalah pertunjukan seni beksan tayub di pendopo balai desa Pacul.

Sedekah bumi diisi dengan Bacaan tahlil di makam Eyang Reso Truno.
Acara sedekah bumi dimulai pukul 09.00 hingga pukul 11.00. Sedangkan acara Beksan Langen tayub di laksanakan pukul 13.00 hingga pukul 16.00 wib. Meski ditengah pandemi, warga nampak antusias mengikuti prosesi sedekah bumi dan tertib dalam saat menonton pagelaran seni beksan tayub.
Waranggono tayub adalah Lina lintangwati dari Ngasem dan Mama Yasmi dari Bubulan Bojomegoro. Diiringi karawitan Kencono Laras dari Parengan Tuban. Bertindak sebagai pramugara Beksan Tayub atau MC adalah Gentho.
Ditemui disela acara, Kepala Desa Pacul Wagimin menyampaikan, “semua rangkaian kegiatan sedekah bumi tetap memperhatikan protokol Covid-19, kita wajibkan untuk semua warga yang mengikuti prosesi manganan untuk tetap memakai masker, kita juga sediakan air mengalir untuk cuci tangan, begitu juga saat acara beksan langen tayub, semua penabuh, waranggono dan warga yang ingin menonton ataupun njoged (menari)) juga wajib memakai masker, dan jaga jarak, jika kedapatan ada warga yang tidak memakai masker, tidak kita ijinkan masuk ke area pendopo balai desa, jelas Wagimin.
