BOJONEGORO– Tri Kumantono, akrab disapa Nick, nama ini tidak asing bagi warga Bojonegoro terkhusus bagi warga yang suka olah raga Tenis meja. Pria kelahiran Cepu, 23 Desember 1962, menghabiskan masa kecil dan mudanya di Karangpacar gang Soponyono, Bojonegoro. Pecinta tenis meja mengenalnya dengan panggilan Nick atau Mr To ini adalah pelatih tenis meja Bojonegoro yang sangat disegani.
Tri Kumantono adalah sosok yang sangat sederhana namun prestasinya di masa muda terbilang istimewa, Pak Tri muda banyak menjuarai kejuaraan tenis meja ditingkat kabupaten maupun Jawa timur bahkan Nasional, dan saat menjadi pelatih anak didiknya pun mampu berbicara ditingkat kabupaten hingga Nasional.
Tri Kumantono mulai berlatih tenis meja sejak tahun 1976 saat dirinya menduduki bangku kelas 1 SMP, Bakatnya yang luar biasa menjadikan Nick banyak dilirik klub tenis meja, dan PTM Tunas Muda Bojonegoro adalah klub tempat Nick bernaung, berlatih dan meraih prestasi.
Ditemui di rumahnya yang sederhana di desa Sidomulya Kecamatan Kedungadem, sabtu, 06/02/21 Pak Tri menerawang sambil mengingat masa Jayanya saat mengikuti berbagai kejuaraan tenis meja, menurut Pak Tri kejuaraan tenis meja yang sangat berkesan baginya adalah saat mengikuti kejuaraan tenis meja se-Jawa Bali Yang juga diikuti atlet dari Asia, meski tidak juara, hanya mampu bertahan di 16 besar namun itu merupakan pengalaman yang sungguh berharga bisa ketemu dan melawan atlet Tenis meja dari berbagai daerah, kenangnya.
Setelah pensiun dari Atlet tenis meja, Pak Tri manjadi pelatih andalan Bojonegoro, menurutnya tahun 1997 dia menjadi pelatih pertama kali di klub tenis meja Perdana Jaya (PJ) dan setelahnya pak Tri juga melatih di Tunas muda, Klub Djarum, saat itulah momen dimana pak Tri bertemu dengan atlet tenis meja Nasional idolanya, Jhony Dacosta, yang pada saat itu dipanggil khusus untuk melatih di klub Tunas muda.

Coach Tri Kumantono bersama anak didiknya di PTM Kedungadem.
Banyak atlet binaan pak Tri yang menjadi juara dan mengharumkan nama Kota Bojonegoro, salah satunya yang paling menonjol adalah M Syahru, atlet binaannya yang mampu menjadi juara Olimpiade pelajar Tenis meja Nasional tahun 2008.
Ditanya tentang kesan dan suka-dukanya menjadi pelatih tenis meja, Bapak 1 anak dan 1 cucu ini menyampaikan, saya melatih karena cinta tenis meja, jadi yang berbicara itu hati, bukan materi, kalau di hitung dengan materi, tentu tidak akan pernah cukup, namun saya melakukan semua ini karena cinta, jadi saat berangkat melatih ya ringan saja tanpa beban, coba bayangkan, rumah saya Di Kedungadem, dan harus melatih ke Kota, mesti menempuh jarak 40 KM lebih untuk sampai di tempat latihan, kalau Pulang Pergi 40 KM, sekarang jalannya sudah baik, mulus, jadi lebih lancar, kalau dulu, jalannya masih belum sebagus sekarang, banyak rusak jadi membutuhkan waktu lebih lama, Latihan sore hari, larut malam baru sampai rumah lagi. Tapi itulah seninya, mungkin karena panggilan jiwa dan saya melakukannya dengan suka cita jadi semua aral tidak menjadikan beban, jelas Pak Tri panjang lebar.

Pak Tri berfoto bersama ketua PTMSI Bojonegoro dan pengurus, dengan membawa piala yang diraihnya saat masa mudanya.
Dalam kesempatan ini pula pak Tri berpesan kepada atlet muda dan pelatih tenis meja penerusnya, bagaimana agar mampu bertahan menggeluti tenis meja, kuncinya cuma tiga, Disiplin, Semangat dan Tekun yang dilandasi Cinta. Kalau yang dikejar materi pasti tak akan bertahan lama, karena jika ukurannya materi pasti tidak akan ada kata cukup, jelasnya.
Disinggung soal bayaran menjadi pelatih tenis meja, Pak Tri menyampaikan tidak pernah memberi angka pada orang tua anak didiknya, terserah mau memberi berapa, semampu dan seikhlasnya saja, tukasnya.
Dengan kapasitas pak Tri yang menjadi pelatih Tenis meja Bojonegoro puluhan tahun banyak orang beranggapan pak Tri berlimpah materi, namun sosok Pak Tri yang bersahaja, dan rumah tinggalnya yang sangat sederhana menjadi jawaban, Tenis Meja baginya adalah Cinta dan Panggilan Jiwa, materi bukanlah yang utama.
Sementara itu ketua umum PTMSI sekaligus Sekdin Dinas pendidikan Bojonegoro saat diminta pandangannya terhadap Pak Tri menjawab dengan lugas, Pak Tri Kumantono adalah legenda hidup tenis meja Bojonegoro, bagi atlet muda ilhami motivasi pak Tri dan tiru dedikasinya.
