Bojonegoro.com – Sebanyak 4.500 vial vaksin jenis AstraZeneca telah disuntikkan kepada warga Bojonegoro pada vaksinisasi tahap kedua.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro, Wheny Dyah Prajanti mengatakan, penggunaan vaksin AstraZeneca di Bojonegoro sudah dimulai sejak awal April 2021 lalu.
“Sasaran vaksinasi ini adalah petugas publik dan lansia, berlangsung dan dilakukan pada fasilitas kesehatan di Bojonegoro,” ungkap Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro, Wheny Dyah Prajanti.
Vaksin AstraZeneca tidak menimbulkan efek samping yang cukup serius. Menurutnya, efeknya masih sama seperti vaksin merk Sinovac. “Efeknya masih bersifat umum seperti demam, mual dan nyeri otot itu pun tidak banyak,” imbuhnya.
Whenny menambahkan meskipun vaksin jenis AZ atau AstraZeneca saat digunakan tidak menimbulkan efek samping, namun penggunaan vaksin ini memiliki masa interval yang berbeda yakni 12 hari.
Sedangkan alur vaksinasi masih tetap menggunakan 2 meja. Yakni melalui proses  pendaftaran, screening, pemberian vaksinasi  bahkan hingga observasi untuk mengetahui Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
“Untuk seluruh proses sama hanya yang berbeda interval dosis pertama dan kedua. AstraZeneca ini 12 hari,” tandasnya.
