Bojonegoro.com – Warga Belajar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Lestari yang ada di Desa Ngulanan, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, telah sukses mengikuti ujian atau Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) secara serentak.
AKM yang dilakukan serentak oleh sembilan PKBM yang ada di Bojonegoro tersebut difasilitasi untuk warga belajar Paket C, yang setara dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA).
Ketua PKBM Lestari, Sumarno mengatakan, AKM bagi warga belajar Paket C selama dua hari, pada hari Jum’at sampai dengan Sabtu (26/09/2021) kemarin telah sukses digelar. Diikuti oleh Warga Belajar dari sembilan PKBM secara serentak, dalam dua gelombang.
Pada gelombang kesatu diikuti oleh empat PKBM, yakni PKBM Al Hidayah, PKBM Banyu Urip, PKBM Garis Tengah, dan PKBM Terate Emas. Sedang pada geombang kedua diikuti oleh lima PKBM. Yaitu PKBM Lestari, PKBM Kartini, PKBM Karya Muda, PKBM Wana Bhakti, dan PKBM Nurul Ummah.
“AKM dilaksanakan secara mandiri atau murni swadana PKBM,” katanya kepada Bojonegoro.com, Minggu (27/09/2021).
Sumarno menjelaskan, pembagian dua gelombang dalam pelaksanaan AKM Paket C itu sesuai instruksi dari Kementerian Pendidikan. Pada setiap gelombang dibagi dua sesi. Sedangkan mata pelajaran (Mapel) yang diujikan sebanyak tiga yaitu Literasi, Numerisasi dan Survei Lingkungan.
“Media ujian atau AKM bagi Paket C ini dilaksanakan berbasis komputer atau Computer Based Test (CBT),” jelasnya.
Ditambahkan, untuk fasilitas pelaksanaan AKM, warga belajar di PKBM Lestari tidak menumpang ke sekolah formal. Karena sudah mempunyai ruangan yang fasilitasnya memadai mulai komputer yang digunakan peserta, tenaga teknisi dan tenaga proktor (Pengawas).
Sesuai data Dapodik (Data Pokok Peserta Didik), kata Sumarno, ada sebanyak 29 peserta dari PKBM Lestari yang mengikuti AKM. Jumlah tersebut adalah jumlah 100 persen kehadiran siswa atau warga belajar kelas XII Paket C.
“Dengan suksesnya AKM Paket C ini, diharapkan para warga belajar dapat memanfaatkan sebaik-baiknya ilmu yang diperoleh, demi terciptanya kecerdasan kehidupan berbangsa dan bernegara,” pungkasnya.(*)
