Bojonegoro- Sedekah bumi atau manganan adalah tradisu upacara adat yang melambangkan rasa syukur manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rezeki melalui bumi berupa segala bentuk hasil bumi, Nenek moyang kita, khususnya di Jawa sudah melakukan ritual ini ribuan tahun yang lalu.
Kamis,03/09/20 Warga Desa Campurejo melaksanakan Tradisi manganan atau sedekah bumi di Makam Eyang Manis, Campurejo, Bojonegoro,
Manganan telah menjadi agenda rutin tahunan yang dilakukan oleh masyarakat Campurejo turun menurun.
Tiap bulan muharam warga melakukan sedekah bumi dengan menziarah makam leluhur mereka di makam Eyang Manis, warga berduyun-duyun membawa makanan tumpengan, hasil bumi dan berdoa bersama dimakam sebagai wujud rasa syukur atas nikmat Tuhan yang mereka terima.
Prosesi upacara sedekah bumi tetap mengedepankan kepatuhan protokol covid-19, dengan memakai masker dan disediakan tempat cuci tangan mengalir oleh Panitia Sedekah bumi.
Ketua BPD desa Campurejo Nur Hasyim dalam sambutannya menyampaikan, tujuan dari manganan, nyadran, sedekah bumi, atau apapun kita menamainya, tujuannnya tidak lain adalah untuk berterima kasih atas nikmat pemberian bumi, dan hakekatnya adalah rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Adapun tujuan kedua adalah mengingat akan kematian, manusia tercipta dari tanah, dan kita semua akan mati kembali kepelukan bumi, maka kita berkumpul disini tidak lain untuk ziarah ke makam leluhur dan bersyukur atas nikmatNya, jelas nur Hasyim.
Sementara kepala desa Campurejo, Edi Sampurno, S.sos menjelaskan sedekah bumi desa Campurejo di makam manis sudah menjadi tradisi warga Campurejo dari jaman nenek moyang, jadi kita sebagai generasi anak cucunya hanya mencoba mengingat jasa para leluhur, bahwa kita adalah bagian dari perjuangan para leluhur, mesti kita sadari juga kita semua menjadi bagian dari sejarah masa lalu, untuk itu kita semua hadir disini sebagai rasa syukur atas karunia Nya dan bentuk penghormatan kepada para leluhur, papar Edi Sampurno.
Desa Campurejo Kec/Kab. Bojonegoro Jawa Timur, salah satu Desa yang ada di wilayah Kota. Teridir dari tiga pedukuhan (Dusun), memiliki jumlah penduduk 6.039 jiwa. Rangkaian kegiatan di antaranya pada 28 Agustus digelar tahlil bersama di makam Sidomulyo, Tasyakuran sekaligus santunan anak yatim piatu, persemian gerakan masker setengah miliar, Tahlil di makam mbah Krapyak dan mbah Manis.
